Selasa, 17 Juni 2014

ROKOK atau KELUARGA ?

Sebelumnya saya hanya ingin mengingatkan untuk para perokok ataupun pembaca lainnya , jikalau ingin berkomentar tolong gunakan bahasa yang baik dan sopan. Be A Smart !!

Langsung saja .

Hallo nama saya Endry Sofyan Prabowo. Saya ingin berbagi sedikit pengalaman dan opini saya tentang perokok.
Dan maaf, saya hanya ingin mengingatkan bahwa saya menulis artikel ini karena saya pernah menjadi pelaku (perokok aktif), dan wacana kali ini adalah hasil dari apa pemikiran saya.

Pertanyaan pertama saya adalah , apa sih alasan dasar kita menghisap rokok ?

Sebenarnya hanya ada alasan sederhana dan paling dasar untuk para perokok awal, yaitu ? Iseng !
Benar ? 

Baiklah saya lanjutkan, kenapa saya dapat memberikan kesimpulan yang sangat sederhana itu ? Jawabannya mudah saja , di usia berapa kita mulai merokok ? 
Jika dimulai dari 18 kebawah sudah pasti adalah coba-coba / iseng.
Jika anda ingin berkata "Saya merokok waktu itu karena saya memiliki banyak masalah" Itu BOHONG !
Usia remaja saat itu adalah usia yang rentan terlalu ingin menikmati kehidupan dan mendapat pengakuan dari orang lain. 
Masalah-masalah di usia anda saat itu adalah masalah hasil perbuatan anda sendiri / masalah yang sebenarnya tidak begitu besar ,tetapi anda terlalu membesar-besarkan (LEBAY).
Jadi tidak mungkin jika memulai sebagai perokok di usia itu dan anda beralasan ingin bersantai dari masalah anda.

Alasan lain nya adalah, sumber inspirasi, ingin mendapat pengakuan dari orang lain dalam hal sosial dan pendewasaan yang menurut saya masih cukup dini bagi usia anda pada saat itu.


Pertanyaan kedua saya adalah , apa keuntungan anda sebagai perokok ?

Saya paham bahwa jawaban anda saat ini mungkin seperti "Sumber inspirasi, melepaskan masalah, dll"
Tapi bagi orang yang berpikiran maju hal seperti itu tidak ditumbuhkan dengan cara merokok.
Menumbuhkan inspirasi adalah dengan memperkaya materi atau referensi mengenai apa yang berkaitan dengan bidang yang anda tekuni.
Apakah rokok dapat menunjukkan hasil karya seni orang lain ?
Tentu tidak , karena inspirasi berhubungan dengan sinkronisasi visual dan otak.

Dulu saya perokok aktif dimulai sejak saya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.
Sama seperti kalian , saya merokok karena paksaan teman saya.
Saya ingin mendapat pengakuan dari teman sebaya.
Saya berpikir bahwa inilah jalan menuju pendewasaan.

Ternyata semua pernyataan-pernyataan tersebut salah, saya tidak menemukan apapun saat itu.
Bahkan saya bertemu hal yang lebih berbahaya lagi yaitu narkoba, Minuman Keras, Sex Bebas.
Mungkin kebanyakan dari kita terlalu keras kepala dengan kenyataan yang sebenarnya terlihat jelas di depan kita.
Bahwa Rokok memiliki banyak hal negatif dan sumber dari hal-hal negatif lainnya.




Menurut saya para perokok biasanya cenderung egois. Kenapa ?
Karena biasanya mereka akan membela diri mereka dengan kata HAK ASASI.
Jika anda sibuk memperjuangkan hak, lalu bagaimana dengan kewajiban anda?
Untuk memberikan makhluk hidup lainnya kebebasan untuk bernafas adalah suatu kewajiban.
Dan menghormati orang yg tidak merokok adalah kewajiban.
Jadi cobalah merenung apakah seimbang jika kita terus menerus melanggar kewajiban kita ?

Dengan kata HAM dan demokrasi kita bahkan lupa pada kewajiban kita untuk menghormati dan menghargai kebebasan orang lain.

Hanya hak yg terpikirkan dan tidak pada kewajiban.

Seandainya kalian tersadar, pasti indonesia bisa lebih baik daripada saat ini.

Sumbangan devisa terbesar negara kita adalah rokok dan TKI ? Ya, itu benar.
Tapi pernahkah kalian memikirkan dampak pada lingkungan , dan pernahkah kalian memikirkan kerugian negara karena asap rokok ? Dan pernahkah kalian berpikir bahwa negara kita lebih dirugikan dibanding negara maju yang mengekspor rokok hasil produksi mereka ke negara kita ?
Tentu saja kita selalu saja menutup mata dengan alasan ini itu.

Jadi bisa kita simpulkan sendiri betapa egoisnya kita untuk menerima kenyataan itu.

Negara kita bisa saja bangkit jika pemuda mau bangkit, berusaha dan kreatif. Mau untuk tersadar bahwa diri ini sudah terbodohi bertahun-tahun dengan benda yang kita sebut rokok.

Mungkin tidak merokok juga tidak menjamin kita kaya dan sukses . Tapi setidaknya kita sudah menyelamatkan ekosistem, menunjukkan kepedulian kita terhadap sesama, dan mencintai serta menjaga kebahagiaan keluarga kecil kita.

Saya berhenti merokok karena saya mencintai keluarga kecil saya, saya tidak ingin orang tua saya , adik atau kakak saya , anak-anak saya dan istri saya kelak.
Dengan merokok apakah kalian berpikir kalian dapat memberikan kebahagiaan dan kesehatan bagi keluarga anda ?
Tentu tidak , pastinya dengan anda menjadi seorang perokok sama seperti anda menjadi sebuah senjata biologis pemusnah masal.
Jika anda merokok pastinya anda akan berbagi racun dari asap rokok , mau tak mau.
Dengan merokok , pakaian anda , tembok rumah anda , tirai jendela , sprei , kulit anda , rambut anda tidak akan luput dari racun yang ditimbulkan oleh asap rokok. 
Ditambah lagi dengan interaksi kalian bersama keluarga , berpelukan , berciuman , bernafas , tidur bersama . Tentunya kalian seperti bom waktu skala kecil, yang lambat laun akan mengancam kebahagiaan anda dan keluarga anda.

Ingat !! perubahan dimulai dari hal kecil , dimulai dari diri sendiri , tidak perlu terlalu sibuk memperbaiki diri dan berusahalah menerima kritikan dari orang lain meskipun bagi kita tidak menyenangkan. Untuk berbuat baik tidak harus menjadi sempurna, tetapi menyadarkan orang lain adalah awal dari diri kita untuk berbuat baik dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Jika kita sebagai pemuda  indonesia tersadar, pasti kursi pemerintahan tidak akan diisi dengan jiwa yang korup, hati yang curang dan otak yang licik.
Karena kesadaran dalam diri sendiri sudah secara otomatis mengatur nurani untuk tidak berlaku curang .

Setelah kita tersadar kita akan memiliki jiwa dan hati yang bersih , tidak selalu menyalahkan orang lain, tidak selalu mengeluh, tidak selalu psimis. Pastinya kita akan berbagi pengalaman dengan menyadarkan individu lain nya.

Dengan begitu Pemuda Indonesia akan menjadi generasi emas penerus bangsa. Langkah kecil kita dimulai dengan menyadarkan diri sendiri tentang hak dan kewajiban masing-masing. Setelah itu cobalah berbagi dan sadarkan orang lain dengan membuat artikel semacam ini. Langkah kecil seperti ini memiliki jutaan manfaat.

Semoga generasi pemuda kita saat ini adalah generasi berkembang yang dapat ditiru generasi pemuda berikutnya.

- Berhenti menyalahkan
- Berhenti Psimis
- Berhenti malas
- Berhenti untuk tidak peduli

Untuk Hidupmu dan Indonesia